Jumat, 10 Februari 2012
Bayar Utang, Indosat Jual 2.500 Menara
PT Indosat Tbk (ISAT) telah menyepakati penjualan 2.500 menara ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan anak perusahaan PT Solusi Menara Indonesia sebesar 519 juta dollar AS. Rencananya, dana hasil penjualan menara tersebut akan digunakan untuk membayar utang perseroan dan keperluan umum perusahaan.
Jumlah menara tersebut setara dengan 25 persen dari aset menara milik perseroan. Namun hasil penjualan menara tersebut tidak langsung dibayar tunai, melainkan ada pembayaran di muka sebesar 406 juta dollar AS dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar 113 juta dollar AS.
Pembayaran dimuka akan terdiri dari uang tunai dan saham baru yang diterbitkan TBIG. Saham akan diterbitkan dengan harga berdasarkan trailing market price di selang waktu sebelum penutupan proses penjualan, dan diperkirakan mewakili sekitar 5 persen dari total modal saham TBIG dari penerbitan saham baru ini.
Berdasarkan ketentuan penjualan, Indosat akan menyewa menara yang dijual untuk jangka waktu minimum 10 tahun sesuai harga pasar. Dengan pengalihan kepemilikan menara ini, Indosat akan menikmati penghematan signifikan dari sisi pengeluaran untuk belanja modal dan operasional aset menara.
Selain itu, Indosat telah merampungkan ketentuan-ketentuan preferensi dengan Tower Bersama sejalan dengan posisi Indosat sebagai anchor tenant (penyewa utama).
Hal ini merupakan nilai tambah yang berarti untuk Indosat yang didapat dari transaksi tersebut sebagai akibat dari realisasi penghematan selama jangka waktu sewa.
Harry Sasongko, Presiden Direktur dan CEO Indosat mengatakan transaksi ini merupakan bagian dari strategi Indosat untuk memberikan nilai atau meningkatkan produktivitas aset non-inti.
Selain itu diharapkan membuka kemungkinan bagi Indosat untuk semakin fokus pada layanan inti nirkabel dan mengoptimalkan operasi dan biaya.
"Penjualan ini memberikan hasil nyata imbal hasil investasi sekaligus membuka nilai dari sebagian bisnis menara kami dan membebaskan modal untuk diinvestasikan kembali ke dalam bisnis inti," katanya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar