Jumat, 17 Februari 2012
TNI AL dan RAN Gelar Latma Cassuex 2012
16 Februari 2012, Surabaya: Kondisi geografis Indonesia sebagian besar wilayahnya adalah lautan, hal itu membutuhkan pengawasan dan penjagaan perairan Indonesia lebih ketat, apalagi perairan yang berbatasan dengan negara-negara tetangga. Untuk pengawasan perairan yang berbatasan dengan negara tetangga diperlukan koordinasi dan kerja sama secara bilateral maupun multilateral. Salah satu kerja sama tersebut dilakukan antara Indonesia dengan Australia melalui Latihan Bersama Angkatan Laut kedua negara dengan sandi Cassoary Exercise (Cassuex) tahun 2012, yang dilakukan oleh jajaran TNI AL yang berada di Koarmatim dengan Royal Australia Navy (RAN).
Kegiatan Latma Australia Indonesia (Ausindo) tahun 2012 ini masih dibahas secara intensif dalam rapat perencanaan / Initial Planing Coference (IPC) dan Final Planing Conference (FPC) di gedung Pusat Latihan Kapal Perang (Puslat Kaprang) Komado dan Latihan (Kolat) Koarmatim Ujung Surabaya, selama tiga hari mulai tanggal 14-16 Februari 2012.
Delegasi dari angkatan laut kedua negara membahas rencana Latma Ausindo dipimpin oleh Kolonel Laut (P) Harjo Susmoro yang menjabat sebagai Perwira Bantuan (Paban) V Staf Operasi Angakatan Laut (Sopsal) Mabesal Jakarta. Sedangkan dari pihak Royal Australian Navy (RAN) mengirimkan tiga orang perwiranya yang dipimpin oleh Atase Pertahan (Athan) Australia untuk Indonesia Captain Katja Bizil. Dalam rapat perencanaan tersebut Captain Katja Bizil didampingi Lieutenant Commander Corby dari penerbang RAN dan SQ NLDR Murray dari Royal Air Force (RAF).
Materi latihan terus dibahas dalam rapat tersebut guna menyamakan persepsi antara delegasi mengenai rencana operasi tersebut, baik dalam hal teknik dan taktik manuver dilapangan nantinya. Rencananya Latma Ausindo 2012 akan melibatkan 2 unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang berada di Jajaran Satuan Kapal Patroli (Satrol) Koarmatim yaitu KRI Kakap-811 dan Tongkol-813. Sedangkan dari pihak Australia akan mengerahkan beberapa kapal perang dan pesawat intai maritim. Daerah latihan meliputi perairan disekitar perbatasan Indonesia dan Australia serta dilaksanakan pada pertengan tahun 2012 selama kurang lebih 2 pekan.
Dalam manuver lapangan (manlap) nantinya unsur kapal perang kedua negara akan melaksanakan beberapa latihan diantaranya Manuvra Taktis (Mantak), Flash Exercise (Flasex), dan beberapa latihan operasi penanggulangan aksi kejahatan dan terorisme di laut melalui Maritime Interdiction Operation (MIO) antara tim Boarding Search And Seizure (VBSS) dari masing-masing kapal perang. Latihan ini memilki fungsi yang strategis dalam menjalin kesepahaman operasional penindakan setiap pelanggaran garis batas laut kedua negara dan menjalin komunikasi dan kordinasi yang baik.
Latihan ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit TNI AL dan menjalin kerjasama saling menguntungkan antar Angkatan Laut kedua negara dengan dasar saling menghargai dan menghormati sesama negara yang berdaulat. Untuk menjalin persahabat yang lebih erat, Athan Australia untuk Indonesia melaksanakan kunjungan kerja (Courtesy Call) ke Koarmatim yang diterima Kepala Staf Armatim Laksamana Pertama TNI Djoko Teguh Wahojo di Mako Koarmatim Ujung Surabaya, Kamis (16/02). Kunjungan kerja tersebut membicarakan tentang beberapa hal diantaranya mengenai rencana latihan bersama Ausindo tahun 2012.
Australia Bantu Perlengkapan Laboratorium Kobangdikal
Pemerintah Australia berencana memberikan bantuan fasilitas dan perlengkapan laboratorium bahasa kepada Komando Pengembangan dan Pendidikan Angkatan Laut (Kobangdikal).
Rencana pemberian bantuan itu disampaikan Atase Angkatan Laut Australia, Kolonel Katja Bizilj CSC, saat bertemu Komandan Kobangdikal Laksamana Muda TNI Sadiman di lobi Gedung Ki Hadjar Dewantara, Bumimoro, Surabaya, Kamis.
Mengutip siaran pers dari Bagian Penerangan Kobangdikal, Kolonel Katja Bizilj, mengatakan bahwa bantuan fasilitas itu merupakan berupa peralatan standar untuk menunjang kegiatan belajar di laboratorium bahasa.
"Kobangdikal tinggal menyiapkan ruang untuk laboratorium bahasa, dan kami akan mengisi laboratoriun tersebut dengan peralatan dan fasilitas sebuah laboratorium bahasa modern," katanya.
Ia mengungkapkan bahwa Angkatan Laut Australia sedang menjalankan program "The New Australian Navy" ini bertujuan meningkatkan profesionalisme personel dan modernisasi peralatan.
Usai melakukan pertemuan, Katja yang didampingi stafnya Kapten Couper meninjau langsung tempat yang rencananya dijadikan laboratorium bahasa di Pusat Pendidikan Bantuan Administrasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar