Seoul Pasukan Korea Selatan (Korsel) mengadakan latihan tembak artileri di dekat perbatasan Laut Kuning. Latihan ini tetap digelar meski sebelumnya Korea Utara (Korut) telah mengancam akan melakukan aksi pembalasan atas latihan artileri tersebut.
Para pejabat militer Korsel seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (20/2/2012) mengatakan, latihan "rutin" yang kedua dalam tahun ini tersebut akan melibatkan senjata howitzer otomatis, meriam Vulcan, mortir serta helikopter-helikopter Cobra.
Menurut Kementerian Pertahanan Korsel, latihan ini akan dimulai pada pukul 10 pagi waktu setempat dan akan berlangsung selama satu sampai dua jam.
Korsel menegaskan, latihan artileri ini merupakan latihan rutin yang dirancang untuk mempertahankan kesiapan tempur di wilayah titik perbatasan. Sebelum latihan penembakan ini dimulai, penduduk pulau-pulau garis depan akan disarankan untuk pindah ke zona aman.
Para pejabat militer Korsel telah memberitahu Korut mengenai jadwal latihan itu melalui perwakilan mereka di desa gencatan senjata, Panmunjom pada Minggu, 19 Februari kemarin.
Namun beberapa jam setelah itu, militer Korut berjanji akan melakukan "serangan balasan tanpa ampun" jika ada peluru yang mendarat di wilayah perairan Laut Kuning yang diklaim oleh Pyongyang.
Korut menegaskan bahwa Korsel "tak boleh lupa pelajaran" dari serangan Korut atas Pulau Yeonpyeong pada November tahun 2010 yang menewaskan empat warga Korsel. Serangan itu merupakan pembalasan Korut atas latihan artileri Korsel sebelumnya.
Serangan singkat di tahun 2010 itu sempat memicu kekhawatiran pecahnya perang Korea. Sejak itu Korsel telah menambah personel militernya di pulau tersebut. Korsel pun berjanji untuk membalas lebih keras dengan kekuatan udara jika Korut kembali melancarkan serangan.
0 komentar:
Posting Komentar