Minggu, 05 Februari 2012
wartawan aceh di temukan tewas
BANDA ACEH, - Darma S (37), wartawan yang bekerja untuk sebuah media mingguan terbitan Medan, Monitor, ditemukan tewas di sebuah parit di Desa Lawe Dua, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Minggu (5/2) dini hari. Belum diketahui penyebab kematian korban.
"Kami masih menyelidikinya. Jadi, belum bisa menduga apakah korban dibunuh atau meninggal karena sebab lain," ujar Kepala Kepolisian Resor Aceh Tenggara, Ajun Komisaris Besar Arsyad KH, saat dihubungi, Minggu.
Arsyad menuturkan, penemuan tubuh korban berawal dari kecurigaan seorang warga yang melintas di Jalan Kutacane-Medan, Desa Lawe Dua, saat melihat sebuah sepeda motor yang diparkir di pinggir jalan tersebut sekitar pukul 02.00. Warga tersebut lalu mendekati sepeda motor tersebut.
Di dekat sepeda motor itu ada parit. Warga tersebut melihat, di parit ada sesosok tubuh tergeletak. Dia lalu membawa mayat itu pulang ke rumahnya sebelum melaporkannya ke Kantor Polres Aceh Tenggara, kata Arsyad.
Polisi lalu membawa tubuh korban ke Rumah Sakit Umum Sahuddin di Kutacane. Hingga Minggu sore, pihak kepolisian masih menunggu hasil autopsi terhadap tubuh korban. Untuk mengembangkan penyelidikan, polisi akan meminta keterangan warga yang kali pertama menemukan tubuh korban.
Ada luka di bagian kening dan lutut korban. Namun, polisi belum berani menyimpulkan apakah luka tersebut ada kaitannya dengan penyebab kematian korban.
"Kami belum bisa berspekulasi. Kami masih menunggu hasil autopsi rumah sakit,
Persatuan Wartawan Aceh (PWA) Aceh Tenggara mendesak aparat kepolisian mengusut tuntas kasus kematian Darma S, wartawan sebuah media mingguan terbitan Medan, yang ditemukan tewas di parit di Desa Lawe Dua, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Minggu (5/2) dini hari.
Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Kami mendengar mereka sedang melakukan penyelidikan atas kematian Darma. Semoga segera terungkap motif dan pelakunya.
-- Asnawi
Ketua PWA Aceh Tenggara, Asnawi, Minggu, mengatakan, pihaknya menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas kematian Darma S. Dia membenarkan bahwa Darma adalah anggota PWA Aceh Tenggara.
"Kami meminta aparat kepolisian mengusut tuntas kasus ini. Kami mendengar mereka sedang melakukan penyelidikan atas kematian Darma. Semoga segera terungkap motif dan pelakunya," kata dia.
Asnawi mengaku juga belum tahu pasti penyebab kematian Darma. Saat kejadian, dirinya sedang berada di Banda Aceh.
Saya terakhir kali bertemu Darma sekitar 4 hari lalu. Waktu itu seperti tak terjadi apa-apa, ungkap dia.
Sejumlah rekan sejawat korban menuturkan, Darma S saat ini bekerja untuk media mingguan terbitan Medan, Monitor. Korban juga pernah bekerja sebagai wartawan untuk media terbitan Medan lainnya, Reportase.
Selama ini Darma tak pernah bermasalah dengan aktivitas jurnalistiknya, khususnya terkait berita-berita yang dituliskannya. Asnawi juga tak pernah mendengar korban terlibat masalah tertentu dengan orang lain atau instansi tertentu.
"Setahu saya, korban juga jarang keluar hingga larut malam. Saya tidak tahu mengapa kemudian korban ditemukan meninggal larut malam, bahkan dini hari," ujar dia.
Asnawi juga belum dapat mengonfirmasi perihal kematian Darma ke istri Darma. telepon selulernya saya hubungi belum bisa. "Mungkin besok (hari ini) kami akan mengonfirmasi langsung," tandasnya.
Selama ini Darma tinggal di Desa Semadam Awal, Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara. Dia meninggalkan seorang istri dan seorang anak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar