Senin, 06 Februari 2012
Mercy Memulai 2012 dengan SLS 63 AMG dan C 63 AMG
Mercedes-Benz Indonesia (MBI), berusaha memanfaatkan pertumbuhan pasar otomotif nasional dengan meluncurkan dua model baru, yaitu SLS 63 AMG Roadster dan C63 AMG Coupe hari ini di hotel Grand Hyatt, Jakarta. Peluncuran langsung dilakukan dua pimpinan baru MBI, yaitu Dr. Claus Weidner sebagai Presiden Direktur dan CEO serta Direktur Marketing yang juga baru, Stephan Moebius.
Indonesia menjadi pasar mobil terbesar di Asean. Apalagi sekarang Indonesia sedang membangun infrastruktur. Semua itu akan membutuhkan kendaraan heavy-duty, seperti truk
Di samping kedua model sport tersebut, untuk meningkatkan penjualannya tahun ini, juga akan diluncurkan model lain, yaitu SL-Class, SLK Coupe, SLK 55 AMG, M-Class (SUV) dan minivan B-Class.
Kedua model yang baru saja diluncurkan, SLS 63 AMG dijual dengan harga Rp 3,499 miliar sedangkan C63 AMG, Rp 1,799 miliar (keduanya juga off-the road, Jakarta). Kedua mobil dari kelas berbeda ini, menggunakan mesin yang sama, yaitu V8, 6.208 cc. Kenmdati demikian tenaga dan torsi yang dihasilkan sedikit berbeda.
Target Tanpa Angka
“Kami memilih model sport diluncurkan pertama kali pada awal 2012 karena Mercedes-Benz dikenal sebagai pembuat mobil sport, sejak dari dulu” tegas Stephan. Kendati demikian, baik Claus Weidner maupun Stephan tidak mau merinci target penjualan Mercedes-Benz di Indonesia tahun ini.
“Maaf kami tidak mau memberikan angka. Namun berusaha menjual lebih banyak dibandingkan tahun lalu,” jelas Weidner kepada KompasOtomotif.
Stephan j - sebelumnya bertugas di Mercedes-Benz Thailand - juga tidak bersedia merinci target penjualannya tahun ini di Indonesia. “Banyak hal yang kita pertimbangan untuk tidak memberikan angka. Bisa saja ada perubahan, misalnya kebijakan pajak,” beber Stephan.
2011
Tahun lalu MBI mengklaim penjualannya untuk seluruh kategori – termasukkendaraan komersial dan Smart – naik 16 persen dibandingkan 2010. Tepatnya, penjualan naik dari 4.594 unit menjadi 5.331 unit. Kenaikkan terbesar diperoleh dari kendaraan komersial (van, truk dan bus) yang tumbuh 30 persen.
Sementara itu, berdasarakan data anggota GAIKINDO yang dimilik KompasOtomotif, penjualan Mercedes-Benz tahun lalu mencapai 4.548 unit atau turun 10 unit dibandingkan tahun sebelumnya, 4.558 unit.
Sementara itu, Dr Claus Wedner, yakin penjualan Mecedes-Benz di Indonesia akan terus meningkat karena pertumbuhan ekonomi mencapai 6,9 pesen, sedangkan inflasi tahun lalu hanya 3,9 persen.
“Indonesia menjadi pasar mobil terbesar di Asean. Apalagi sekarang Indonesia sedang membangun infrastruktur. Semua itu akan membutuhkan kendaraan heavy-duty, seperti truk,” tegas Weidner.
Sementara itu, karena pasar Indonesia yang semakin oke, Stephan mengaku sangat senang dipindahkan ke Indonesia setelah 5 tahun bertugas di Thailand. “Saya happy di sini karena tantangan dan prospek semakin besar,” yakinnya sembari tersenyum.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar