BERITA SEPUTAR GORONTALO, NASIONAL DAN INTERNASIONAL............... BERITA PERTAHANAN DAN KEAMANAN WILAYAH KEDAULATAN NKRI DAN ASEAN...........

Jumat, 24 Februari 2012

Sarjana Kedokteran Termuda di Indonesia


PECAHKAN REKOR: Trifanni Kairupan usai diwisuda, Kamis (23/2) kemarin dengan predikat cumlaude.
MANADO-Dunia pendidikan Sulawesi Utara kembali harum di nusantara. Setelah 2010 Christian Emor berhasil meraih medali emas di Olimpiade Matematika, kini seorang gadis cantik berhasil memecahkan rekor Indonesia karena mampu mendapatkan sarjana kedokteran di usia yang masih sangat belia.

Gadis itu bernama Triffani Sharon Kairupan SKed. Ia meraih sarjana Kedokteran di usia 17 tahun 7 bulan. Kairupan mengalahkan Riany Helmy, yang meraih gelar sarjana kedokteran saat usia 17 tahun 11 bulan. Kairupan lebih muda empat bulan dibanding Riany, alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta.

Kairupan telah diwisuda oleh Rektor Unsrat Prof Dr D Rumokoy SH MH, Kamis kemarin bersama dengan mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsrat lainnya. Anak pasangan Prof dr Ralp Kairupan Sp KJ (K) dan Prof dr Nova Kapantow DAN MSc.S ini, sejak di bangku sekolah dasar memang sudah menorehkan prestasi akademik.

Tak heran di SD GMIM 9 Jalan Siswa Manado, Sharon hanya sampai kelas 5 langsung ujian akhir sekolah bersama pelajar kelas 6. ’’Kemampuannya dalam menangkap pelajaran sangat cepat. Karena kembalinya Sharon dari Australia, cepat menyesuaikan lingkungan.

Apalagi saat masuk kelas, ia cepat beradaptasi,’’ kata papa dari Sharon, Ralp Kairupan sembari menambahkan, Sharon pernah bersekolah di Australia.
Latar belakang keluarga Sharon sendiri dari keluarga berbasik pendidikan yang tinggi. Ayahnya seorang dokter spesialis kejiwaan dan ibunya dokter spesialis gizi.

Kedua kakaknya juga berprofesi sebagai dokter. Hal tersebut memacu semangat gadis kelahiran 25 Juni 1994 ini. ’’Saya ini SMP dan SMA mengikuti kelas akselerasi yang hanya dua tahun.

Tamat SMP tahun 2004, tamat SMA 2008. Soalnya saya termotivasi dengan keluarga yang semuanya boleh dikatakan berhasil. Apalagi mendengar cerita dari paman saya bahwa mama selalu berprestasi dari SD hingga kuliah,’’ jelas Sharon, panggilan akrabnya.

Setelah selesai SMA hanya dalam waktu 2 tahun, Sharon lanjut kuliah di Fakultas Kedokteran Unsrat. Di Kedokteran, Sharon juga berhasil menyelesaikan kuliahnya hanya dalam waktu 3 tahun satu bulan.

Skripsinya berjudul, ‘’Profil Status Mental Mahasiswa Baru Fakultas Kesehatan Masyarakat Tahun akademik 2011-2012’’. ’’Penelitian dimulai November tahun lalu, namun puji Tuhan semuanya berjalan lancar hingga boleh selesai dengan waktu yang ditentukan Tuhan,’’ kata Sharon, merendah.

Kepinteran Sharon ini juga tak terlepas dari kualitas pendidikan oma dan opanya. Oma dan opanya dari pihak mama dulunya guru bidang studi matematika. ’’Orang tua kami menanamkan harus sekolah dan bertanggung jawab dalam bekerja. Karena itu tertular kepada keponakan kami yang rajin dan tekun dalam studi,’’ ujar Dr Ir Gene Kapantow MS yang tak lain adalah paman Sharon.

Rektor Unsrat Prof D Rumokoy sendiri kepada wartawan, mengaku Unsrat akan terus mencetak penerus-penerus Sam Ratulangi, selaku peraih doktor matematika pertama di Asia Tenggara. ‘’Orang Minahasa dari dulu memang terkenal pinter-pinter.

Sekarang ini juga banyak yang pinter, tetapi tak sedikit yang terkendala masalah biaya sehingga tak bisa melanjutkan sampai ke perguruan tinggi. Unsrat akan siap memberikan beasiswa bagi pelajar-pelajar SMA berprestasi yang akan melanjutkan ke Unsrat,’’ ujar Rektor.

0 komentar:

Posting Komentar