BERITA SEPUTAR GORONTALO, NASIONAL DAN INTERNASIONAL............... BERITA PERTAHANAN DAN KEAMANAN WILAYAH KEDAULATAN NKRI DAN ASEAN...........

Rabu, 22 Februari 2012

Korut Kecam KTT Nuklir Seoul sebagai Provokasi


SEOUL, KOMPAS.com — Korea Utara (Korut), Rabu (22/2/2012), mengecam keputusan Korea Selatan (Korsel) untuk menjadi tuan rumah KTT keamanan nuklir bulan depan. Korut menyebut pertemuan itu sebagai "lelucon yang kekanak-kanakan" dan provokasi yang gawat.

Satu pernyataan dari kantor berita resmi negara itu, KCNA, menyebutkan bahwa pertemuan tersebut adalah "sebuah lelucon yang kekanak-kanakan", di mana Amerika Serikat dan kelompok boneka itu (pemerintah konservatif Korsel) berusaha meningkatkan konflik nuklir anti-DPRK (Korut). Pernyataan itu mengatakan, tujuan KTT pada 26-27 Maret itu untuk "membenarkan tindakan-tindakan perang nuklir terhadap DPRK dan mengalihkan perhatian publik, untuk mencapai kemenangan dalam pemilu mendatang".

Partai konservatif yang memerintah Korsel akan menghadapi pemilihan parlemen pada bulan April dan pemilihan presiden pada Desember.

Korsel mengatakan, KTT itu akan dihadiri Presiden AS Barack Obama dan sekitar 40 pemimpin dunia lainnya, dan tidak mungkin secara resmi membicarakan program nuklir Korut. Agendanya akan dipusatkan pada cara-cara untuk mengamankan bahan-bahan untuk bom atom di seluruh dunia dan mencegah tindakan-tindakan terorisme nuklir.

Korut mengeluarkan kecaman itu atas nama Komite Perdamaian Asia-Pasifik, Komite Perdamaian Anti-Nuklir Korea, dan Komite Perdamaian Nasional Korea. Pernyataan itu mengatakan, Korsel tidak pantas menyelenggarakan pertemuan seperti itu karena negara itu adalah "sebuah pangkalan nuklir bagi AS dan dan gudang peluru nuklir terbesar dunia".

AS menerjunkan 28.500 tentara di Korsel, tetapi menarik senjata-senjata nuklir dari negara itu pada awal tahun 1990-an. Korut juga menyatakan bahwa dua sekutu itu akan melancarkan latihan militer gabungan tahunan dari akhir Februari sampai April dengan apa yang disebutnya melibatkan "peralatan perang nuklir canggih dalam jumlah besar".

Pyongyang menyebut KTT itu sebagai sebuah "provokasi gawat yang tidak dapat ditoleransi". Para pejabat AS dan Korsel, Kamis, akan melakukan perundingan di Beijing, yang bertujuan menghidupkan kembali perundingan enam negara mengenai penghentian program senjata nuklir Korut. Korut sering mengatakan memerlukan senjata nuklir untuk mengimbangi ancaman nuklir Amerika Serikat.

0 komentar:

Posting Komentar