BERITA SEPUTAR GORONTALO, NASIONAL DAN INTERNASIONAL............... BERITA PERTAHANAN DAN KEAMANAN WILAYAH KEDAULATAN NKRI DAN ASEAN...........

Jumat, 24 Februari 2012

Siswa SMP Diculik, Diminta Tebusan 10 Juta


MANADO — Elisabeth Sri Laksmi Mandalasali alias Lala (14), salah satu siswa SMP Katolik di Manado, sore kemarin sekira pukul 17.00 dilaporkan kedua orangtuanya ke Polresta Manado. Dalam laporan, keduanya menyebut Lala diculik di pasar segar sekira pukul 08.00 dan sampai saat dilaporkan, belum pulang ke rumah.

Menurut pengakuan Linda Kristiani (51), orangtua perempuan Lala, dirinya dan suaminya baru mengetahui setelah menerima sebuah pesan singkat sekira pukul 09.00, isinya meminta uang tebusan Rp10 juta. “Korban akan dibebaskan jika diberi uang yang diminta,” kata Linda, membacakan pesan elektronik (SMS) balasan yang diduga dikirim penculik.

Linda menambahkan, beberapa saat sebelum anaknya Lala menghilang, Lala sedang bersama kakak sepupunya di pasar segar, Kelurahan Paal 2. “Keduanya janjian disitu,” katanya. Lanjut Linda, anaknya merasa buang air kecil, ia lantas pergi ke toilet.

Karena sudah lama, kakak sepupu menyusul Lala ke toilet, tapi Lala sudah tidak ada. “Kata dia (sepupu Lala) dirinya sempat melihat ada orang yang masuk ke toilet, tapi tidak mengetahui pasti laki-laki atau perempuan,” cerita Linda, warga kelurahan Paal 2 Lingkungan IV.

Kabar dari Lala, lanjutnya, nanti didapati sekira satu jam kemudian, sekira pukul 09.00. Korban mengirim SMS ke nomor kakaknya. “Tolong akang pa Lala, napa ada orang da bawa pa kita. Mar nintau sapa dorang, kong so di bandara. (Tolong Lala, ada yang membawa saya tapi tidak tahu siapa mereka, dan sekarang sudah berada di bandara),” kata Linda, menyebut itu bunyi SMS pertama kali.

Mendapat SMS itu, keluarga langsung mencari Lala. Keluarga dan teman-teman sekolah Lala dihubungi, hasilnya Lala tidak ada. Keluarga makin panik. “Cara lain yang kami tempuh, membalas SMS yang dikirimkan Lala. Dan kami kaget ketika dibalas dengan penegasan Lala benar diculik dan akan membebaskannya jika membayar tebusan Rp10,” ujar Linda.

Menanggapi itu, Kapolresta Manado melakui Kasubag Humas AKP Deesy Hamang, membenarkan adanya laporan tersebut. Hanya saja, masih akan dipelajari kebenaran laporan tersebut. Betul terjadi atau hanya rekayasa. “Laporan ini sementara ditindaklanjuti, sudah ada tim yang diturunkan di lapangan,” terang Hamang. (*)

0 komentar:

Posting Komentar