TONDANO - Ribuan ekor unggas di wilayah Kanonang Raya, Kecamatan Kawangkoan Barat positif terinfeksi flu burung.
Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulut langsung mengkoordinasi pemusnahan ternak ayam dan itik di daerah tersebut, Jumat (20/1/2012). Sejak pukul 08.00 Wita, warga secara sukarela membawa ternak unggas mereka ke lokasi pemusnahan, di sekitar Balai Desa Kanonang.
Tenak ayam dan itik dimasukkan dalam karung plastik dan dikumpulkan dekat lubang pemusnahan unggas. Bahkan warga membawa telur ayam dan itik untuk ikut dimusnahkan.
Yobby Warangkiran (61), warga Kanonang II mengatakan, sejak beberapa minggu terakhir satu persatu ayam miliknya mati mendadak. Total ayamnya yang telah mati mencapai sekitar 20 ekor. Tinggal beberapa ekor ayam kecil yang masih hidup. Ayam-ayam kecil yang tersisa dibawa secara sukarela untuk dimusnahkan.
"Kejadian ayam mati mendadak telah terjadi mulai akhir Desember 2011. Sampai saat ini masih ada ayam yang mati mendadak," ujarnya.
- Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulut, Johanis Palenewen mengatakan, pihaknya langsung menginstruksikan menutup lalulintas ternak unggas dari dan menuju wilayah Kanonang Raya.
Saat diwawancarai Tribun Manado, Jumat (20/1/2012) di lokasi pemusnahan unggas yang terinfeksi flu burung di Desa Kanonang II, Kecamatan Kawangkoan Barat, Palenewen menjelaskan, tidak ada lagi ternak unggas yang keluar atau masuk kewilayah Kanonang.
"Kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan polsek setempat untuk membuka posko di daerah perbatasan kampung untuk memeriksa kendaraan yang membawa unggas. Jangan sampai ada ternak ayam atau itik yang keluar dan bisa menjangkiti ternak di daerah lain,"
0 komentar:
Posting Komentar