Jumat, 20 Januari 2012
Kelangkaan BBM Gorontalo Berlanjut
GORONTALO,- Kelangkaan bensin dan antrean panjang di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Gorontalo masih terjadi hingga Kamis (19/1) sore. DPRD Provinsi Gorontalo menuding salah satu penyebab kelangkaan adalah pembelian jumla h besar oleh pedagang pengecer. Pemerintah daerah harus turun tangan menertibkan pedagang pengecer sebab tidak ada opsi penambahan kuota bensin di Gorontalo.
Kelangkaan bensin di SPBU di Gorontalo sudah berlangsung hampir sepanjang pekan ini. Antrean panjang hingga satu kilometer terjadi di SPBU-SPBU di Kota Gorontalo, Kabupaten Gorontalo, dan Bone Bolango. Di tingkat pengecer, bensin bersubsidi tersebut dijual antara Rp 7.000 hingga Rp 8.000 per liternya.
Anggota DPRD Provinsi Gorontalo Abdullah Karim menduga, salah satu penyebab kelangkaan bensin di SPBU di Gorontalo adalah pembelian dalam jumlah besar oleh pedagang bensin eceran. Modusnya, mereka membeli bensin di SPBU menggunakan mobil lantas isinya dipindah ke botol berukuran satu liter. Setelah pemindahan bensin dari tangki mobil ke botol selesai, mobil itu kembali lagi mengantre bensin di SPBU.
"Berdasar catatan kami, ada sekitar 1.800 pengecer bensin se-Provinsi Gorontalo dan 800-an di antaranya terdapat di ibu kota provinsi. Rata-rata mereka menjual bensin 50 liter hingga 100 liter sehari. Artinya, ada hampir 180.000 liter yang disedot pengecer sementara kuota untuk Gorontalo hanya 280.000 liter dalam sehari," tutur Karim, Kamis (19/1/2012) di Gorontalo.
Karim mendesak pemerintah daerah turun tangan menertibkan penjualan bensin eceran tersebut. Hanya saja, penjualan bensin eceran tetap diizinkan terutama di wilayah pelosok yang jauh dari SPBU. Penertiban dilakukan di sekitar SPBU di mana banyak terdapat penjual bensin eceran. Saat SPBU kehabisan bensin, justru di tingkat pengecer bensin mudah didapatkan dengan harga tinggi.
"Penambahan kuota di Gorontalo tidak memungkinkan. Sebab, tahun ini saja, akan dimulai pembatasan penjualan bensin bersubsidi oleh pemerintah," kata Karim.
Sementara itu, Sales Representative PT Pertamina Unit Pemasaran VII Depot Gorontalo, Wira Pratama mengatakan, kelangkaan bensin di Gorontalo disebabkan keterlambatan kedatangan kapal pengangkut BBM dari Bitung, Sulawesi Utara. Kapal tersebut sudah berlabuh dan sedang membongkar muatan di pelabuhan Gorontalo pada Kamis (19/1/2012).
"Kelangkaan bensin akhir-akhir ini memang disebabkan keterlambatan pasokan. Kapal pengangkut BBM sudah berlabuh dan membawa BBM yang cukup untuk kebutuhan hingga tiga hari ke depan di Gorontalo," tutur Wira.
Kelangkaan bensin di Gorontalo menyebabkan sebagian nelayan di wilayah Gorontalo Utara urung melaut. Selain karena cuaca buruk, harga bensin eceran yang mencapai Rp 8.000 per liter menyebabkan pendapatan nelayan menurun. Kelangkaan solar di wilayah itu juga menyebabkan biaya operasional pembangkit listrik tenaga diesel di Pulau Ponelo, Gorontalo Utara, membengkak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar