BERITA SEPUTAR GORONTALO, NASIONAL DAN INTERNASIONAL............... BERITA PERTAHANAN DAN KEAMANAN WILAYAH KEDAULATAN NKRI DAN ASEAN...........

Rabu, 18 Januari 2012

Investment Grade, Dana Pensiun Asing Serbu RI


Kenaikan peringkat surat utang Indonesia ke tingkat layak investasi (investment grade) oleh Moody's dipastikan akan memancing perusahaan pengelola dana pensiun asing berebut untuk menanamkan modalnya di Tanah Air.

"Dana pensiun dari luar negeri bisa memasukkan portofolio ke Indonesia, terutama dari dana institusi. Mereka mensyaratkan hanya masuk ke negara lain yang sudah dapat peringkat investment grade," kata Ketua Asosiasi Pengelola Reksa Dana Indonesia (APRDI), Abiprayadi Riyanto, dalam diskusi bersama wartawan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 18 Januari 2012.

Abiprayadi menjelaskan, kenaikan peringkat investasi Indonesia juga akan berpengaruh pada imbal hasil produk investasi di dalam negeri. Sebagai contoh, tingkat suku bunga di Jepang sebesar 0,25-0,5 persen tak terlalu jauh dibandingkan Indonesia sebesar 0,6 persen. Hal itu menunjukkan, tingkat suku bunga Indonesia tidak berbeda jauh dengan suku bunga yang ada di luar negeri.

Kendati menanggapi positif kenaikan peringkat surat utang Indonesia itu, Abiprayadi mengatakan, perusahaan pengelola dana pensiun tak akan langsung begitu saja membenamkan dananya di Tanah Air. Mereka dipastikan akan mempelajari terlebih dahulu kondisi di Indonesia.
"Kalkulasi risiko nilai tukar kita bagaimana, dan perlindungan investor bagaimana?" ujarnya.

Struktur hukum di Indonesia, Abiprayadi melanjutkan, juga menjadi pertimbangan para calon investor asing ini. Untuk itu, Indonesia diharapkan lebih sering mengundang para calon investor atau road show ke luar negeri.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah stok pilihan investasi para pemodal asing di dalam negeri sampai saat ini masih sedikit. "Kami sudah menawarkan ke luar negeri untuk market Indonesia," kata dia.

Pada tahun ini, APRDI memperkirakan pertumbuhan asset under management akan tumbuh sekitar 15-17 persen dari tahun lalu sebesar Rp168,24 triliun. "Return reksa dana saham akan naik 20 persen, kalau indeks bisa ke level 5.000," kata dia. (art)

0 komentar:

Posting Komentar