Selasa, 24 Januari 2012
wah prostitusi dan judi bakal di legalkan di bitung (sulut)
BITUNG -- Wacana legalisasi judi sabung ayam dan prostitusi di Bitung ditentang habis-habisan oleh Stenly Mario Pangalila STh MTh MM. Wacana yang muncul menyusulnya maraknya dua dari sekian banyak penyakit masyarakat itu dinilai belum saatnya dilegalkan. “Saya rasa belum saatnya,” kata Pangalila yang ditemui di kantornya di kawasan Wangurer, kemarin.
Bila alasan utama di balik wacana itu adalah untuk menambah kas Pendapatan Asli Daerah (PAD), dia menilai masih banyak sumber PAD saat ini yang dapat dioptimalkan. “Misalnya sektor pariwisata kita yang belum maksimal pengelolaannya,” ujar pemilik PT Glory Hutama Kasih, perusahaan yang bergerak di bidang properti itu.
Dia mencontohlan Selat Lembeh yang belum optimal promosinya. Jalur laut belum dioptimalkan untuk mendapatkan PAD. “Banyak yang belum kita maksimalkan,” tegasnya. Padahal, ia menilai Bitung punya banyak potensi untuk pengembangan pariwisata.
“Wisata budaya, bahari, rohani dan kuliner kalau digarap maksimal akan mendatangkan PAD besar,” kata Ketua Bidang Usaha Dana dan Kesejahteraan pada organisasi Himpunan Master Management Unsrat ini.
Pangalila menegaskan, lautan Bitung masih sangat potensial untuk digarap, lahan tidur cukup banyak. Tinggal bagaimana pemerintah menggali dan kreatif untuk mendapatkan PAD. “Asalkan jangan sampai merugikan masyarakat,” ingatnya.
Lagipula, kata Pangalila, melegalkan judi dan prostitusi hanya akan memberikan keuntungan besar kepada pengelolanya, sementara masyarakat Bitung yang masih banyak berpenghasilan di bawah UMP bisa saja tersudutkan. “Pengelola hanya akan untung sendiri,” jelas Kepala Bidang Litbang Partai Demokrat Bitung ini.
Dari kunjungannya beberapa kali ke pusat perjudian seperti Genting Highland Malaysia, kebanyakan pengunjungnya hanya warga asing. “Mungkin warga lokal di Malaysia sendiri tak pernah ke tempat itu,” jelas Pangalila yang mengaku informasi itu didapat dari manager Genting Highland.
Ia merasa mental masyarakat Bitung belum siap dengan wacana melegalkan judi dan prostitusi. Terlebih, Bitung dikenal dengan kota 1001 gereja. “Dan kita warganya dikenal religius,” papar pengembang 4 kawasan perumahan komersial di Bitung ini.(*)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar