BERITA SEPUTAR GORONTALO, NASIONAL DAN INTERNASIONAL............... BERITA PERTAHANAN DAN KEAMANAN WILAYAH KEDAULATAN NKRI DAN ASEAN...........

Jumat, 20 Januari 2012

Dunia Berbeda dari AS, China Tetap Beli Minyak Iran


VIVAnews - Perdana Menteri China, Wen Jiabao, menegaskan negaranya tetap mengimpor minyak dari Iran. Sikap ini berlawanan dari Amerika Serikat dan sejumlah negara Barat dan Jepang, yang mengembargo pasokan minyak dari Iran setelah muncul sanksi dari Washington.

Menurut kantor berita Reuters, pernyataan itu dilontarkan Wen saat mengakhiri kunjungan ke tiga negara Timur Tengah, 19 Januari 2011. Selama enam hari Wen melawat ke Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Qatar - yang juga menjadi pemasok minyak utama dari Timur Tengah.

Wen mengatakan bahwa China, seperti negara-negara Barat, pada dasarnya turut menentang upaya Iran dalam membangun teknologi senjata nuklir. Itulah yang selama ini menjadi dasar bagi negara-negara Barat - dan juga Dewan Keamanan PBB - dalam menjatuhkan sanksi ekonomi dan perdagangan kepada Iran.

Dalam beberapa tahun terakhir masalah ini terus berlarut-larut karena Iran pun bersikukuh berhak mengembangkan tenaga nuklir. Namun, Iran menepis kekhawatiran bahwa teknologi nuklir mereka akan digunakan sebagai senjata, melainkan hanya untuk memenuhi kebutuhan energi.

"China tetap menentang pengembangan dan kepemilikan senjata nuklir di Iran," kata Wen di Doha, Qatar. Namun, China tidak mau ikut-ikutan menerapkan embargo atas pasokan minyak dari Iran.

"Saya juga ingin menegaskan bahwa perdagangan minyak China dengan Iran tetap berlangsung normal," kata Wen, saat ditanya wartawan mengenai sikap Beijing atas langkah AS dan Eropa dalam memblokir ekspor minyak dan aliran keuangan Iran ke luar negeri.

"Perdagangan yang sah tetap harus dilindungi, bila tidak tata ekonomi dunia akan jatuh ke kekacauan," lanjut Wen. Pernyataan pemimpin nomor tiga di China itu dimuat dalam laman Kementerian Luar Negeri China.

Ekonomi China dalam dua dekade terakhir berkembang sangat pesat. Konsekuensinya, China membutuhkan banyak sumber energi untuk memenuhi konsumsi dan produksi dalam negeri.

0 komentar:

Posting Komentar