Perdana Menteri China, Wen Jiabao, menyatakan bahwa negaranya berkepentingan menjalin kerjasama strategis dengan dunia Arab. Maka, China dan Arab bersepakat merintis "Jalur Sutera" baru untuk meningkatkan kemitraan di bidang ekonomi dan politik.
Menurut harian China Daily, pernyataan itu disampaikan Wen dalam kunjungan ke Uni Emirat Arab (UEA), 17 Januari 2012. Wen merupakan pemimpin China pertama yang mengunjungi negara Arab itu. Ini merupakan bagian dari lawatan Wen ke Timur Tengah selama enam hari.
"Kini kita telah membuka Jalur Sutera baru. Ini adalah jalan kerjasama yang komprehensif antara China dan rakyat Arab dan juga jalan menuju rasa saling percaya secara politik, menciptakan perdagangan yang kredibel, menggalang solidaritas dan saling membantu. Ini adalah jalan yang menghubungkan peradaban dan kebudayaan yang berbeda," kata Wen.
Demi memelopori Jalur Sutera baru itu, China telah menyepakati kerjasama keuangan dan perdagangan dengan UEA. Menurut kantor berita Reuters, kedua negara telah menyepakati perjanjian currency swap senilai US$5,54 miliar.
Berlangsung selama tiga tahun, kerjasama itu akan mendongkrak perdagangan dan investasi bilateral. Selain itu Wen hari ini, 18 Januari 2012, hadir dalam Konferensi Bisnis China-Arab di Kota Sharjah, UEA.
Menyambut kunjungan Wen, Putera Mahkota Emirat Abu Dhabi, Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan, mengatakan bahwa UEA kian memberi perhatian kepada China sekaligus memperkuat komunikasi dan kerjasama dengan Beijing.
UEA merupakan tujuan pertama PM Wen ke Timur Tengah. Setelah itu, dia akan bertolak ke Qatar dan menuntaskan lawatan di Arab Saudi.
Bagi China, tiga negara itu merupakan salah satu pemasok utama minyak mentah bagi China. Hampir seperempat dari impor minyak di China pada 2011 berasal dari ketiga negara Arab tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar