Rabu, 18 Januari 2012
Indonesia Harus Serius Bangun Industri Pertahanan
JAKARTA, Pemerintah Indonsia diminta memberi perhatian serius membangun industri pertahanan nasional. Hal itu disebabkan adanya kecenderungan negara-negara di Asia Tenggara yang mulai membangun industri pertahanannya dibanding mengimpor seperti selama ini.
"Jangan sampai kita, di masa depan, tertinggal oleh negara-negara Asia Tenggara lainnya dalam pengembangan industri pertahanan nasional," kata Peneliti kajian keamanan di IDSPS (Institute for Defense, Security and Peace Studies) Wendy Prajuli dalam surat elektroniknya yang diterima Kompas.com, Rabu (18/1/2012).
Penjelasan disampaikan untuk meluruskan pemberitaan sebelumnya, Senin (17/1/2012) berjudul "Soal Persenjataan, Indonesia Harus Tiru Vietnam".
Dikatakan Wendy, belum lama ini Vietnam meluncurkan kapal perang produksi nasional negeri itu. Sebelumnya, Singapuran membeli enam korvet dari galangan kapal DCNS, Perancis. Akan tetapi, sebagian dari enam korvet itu dibuat di Singapura.
Kedua negara itu, kata Wendy, merupakan kecenderungan baru di Asia Tenggara, bahwa negara-negara tersebut telah mulai menjalankan kebijakan memproduksi sendiri kebutuhan militer mereka.
Indonesia sendiri, kata Wendy, sebenarnya juga telah menjalankan kecenderungan yang sama untuk memproduksi persenjataan sendiri, seperti tank Anoa, misalnya.
"Hal itu berbeda dengan kecenderungan selama ini di mana negara-negara Asia Tenggara lebih memilih mengimpor persenjataan," kata Wendy.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar