Kamis, 15 Maret 2012
Lexus GS350 2012 untuk Indonesia dengan Fitur Baru
Jakarta, - Setelah memperkenalkan Toyota Yaris "facelift", kemarin (15/3/2012), Toyota Astra Motor (TAM) sebagai induk perusahaan Lexus Indonesia (LI) segera meluncurkan GS "facelift" 2012. "Tahun ini, Lexus Indonesia akan luncurkan GS Series dan yang pertama diperkenalkan adalah GS350 pada 20 Maret," ujar Widyawati Soedigdo, General Manager LI.
Setelah itu, lanjut Widyawati, menyusul varian 250, 350AWD dan 450h. Pada prosesi peluncuran GS350 akan hadir Wakil Kepala Teknisi Lexus GS, Koji Sato untuk memberikan sejarah singkat perkembangan desain GS dan informasi seputar produk.
Mungkin, ada yang penasaran ingin tahu perubahan pada GS350 baru. Perubahannya terbilang cukup besar jika merujuk Lexus global. Dari sisi eksterior, paling mencolok seperti lampu depan model menyatu, desain gril menyerupai bumerang (senjata tradisionil suku Aborijin, Australia), air dam lebih lebar dan rumah lampu kabut mengotak. Beralih ke belakang, lampu rem terlihat lebih ramping seperti terdapat pada model IS 2010 dan knalpot ganda model pipih yang menyatu dengan pembelah angin (diffuser).
Nuansa kemewahan terpancar dari ruang kabin. Tampilan dasbor menjadi lebih mewah dengan desain seperti terpisah antara layar monitor, lubang AC dan tombol kontrol. Setir palang tiga masih dipakai dengan desain bagian tengah yang lebih lebar dan elegan. Konsol tengah kini terlihat ramai dengan penambahan tombol pengatur menu dan tempat penyimpanan.
Untuk jantung pacu, GS350 masih terpasang model V6, 3.5-liter, 24 katup yang dilengkapi dengan variabel katup ganda (dual VVT-i). Tenaga dari sebelumnya hanya naik 3 PS menjadi 306 PS. Pemindah tenaga memakai otomatis 6 percepatan, sekuensial lengkap dengan fitur paddle shift.
Fitur paling baru, GS350 punya 3 mode gaya mengemudi, terdiri dari Eco, Sport S dan S+ yang pengoperasiannya dari tombol terletak di konsol. Masing-masing mode punya karakter berlainan, bukan hanya pada perpindahan gigi transmisi, tapi juga tingkat kekerasan suspensi.
Nah, untuk fitur disetiap negara beda kebutuhannya. "Fitur untuk pasar Indonesia memang tidak sama dengan negara lain, karena disesuaikan dengan budaya, kondisi dan harga," terang Widyawati. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai fitur, kita tunggu saja liputan selanjutnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar