Minggu, 11 Maret 2012
1.200 Prajurit Brigif-1 Marinir Ikuti Latihan Tempur di Malang
Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL lengkap dengan senjatanya saat pengecekan kesiapan latihan di Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Sabtu, (10/3). Sedikitnya 1.200 prajurit Korps Marinir TNI AL dari Brigif-1 Mar berangkat melaksanakan latihan tempur ke Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Purboyo, Malang, Jawa Timur. (Foto: ANTARA/Sertu Marinir Kuwadi/HO/Koz/mes/12)
12 Maret 2012, Surabaya: Sebanyak 1.200 prajurit Brigif-1 Marinir mengikuti latihan tempur di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Korps Marinir Purboyo, Malang, 10-18 Maret 2012.
"Latihan itu dibuka Komandan Brigade Infanteri-1 Marinir Kolonel Marinir Amir Faisol di Markas Komando Brigif-1 Marinir, Bhumi Marinir Gedangan, Sidoarjo, Sabtu (10/3) lalu," kata Perwira Staf Operasi Brigif-1 Marinir, Letkol Mar Suliono, Senin.
Dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Surabaya disebutkan bahwa latihan TW (Tri Wulan) I-2012 itu melibatkan ribuan prajurit dari Yonif-1 Marinir, Yonif-3 Marinir, dan Yonif-5 Marinir.
Saat membuka, Komandan Brigif-1 Marinir dalam amanatnya mengatakan kesatuan tempur yang kuat dan besar itu salah satunya didukung oleh kualitas sumber daya manusia yang andal dan profesional dalam melaksanakan tugas operasi.
"Untuk itu, seorang prajurit harus memiliki kemampuan dan kecakapan akademis, kesamaptaan yang baik serta mental dan fisik yang prima dalam melaksanakan tugas dan pengabdiannya kepada nusa dan bangsa," katanya.
Menurut orang nomor satu di jajaran Brigif-1 Marinir itu, latihan TW I-2012 itu merupakan program pembinaan satuan yang bertujuan membekali dan meningkatkan ketrampilan prajurit Brigif-1 Marinir.
"Target latihan adalah prajurit Brigif-1 Marinir mampu menjadi prajurit yang tangguh dan cakap dalam penguasaan materi taktik tempur operasi amphibi maupun taktik operasi darat, baik secara teknis maupun taktis sehingga dapat diaplikasikan di kesatuan," ucapnya.
Selain itu, dengan latihan ini akan menambah kepercayaan diri dalam bermanuver dan mengendalikan pasukan di medan operasi, sehingga diharapkan tidak ada kerugian personel maupun material, melainkan keuntungan dan kemenangan yang didapat.
"Kekurangan dan keterbatasan sarana dan prasarana, janganlah dijadikan sebagai beban dan semangat berlatih menurun, tetapi jadikanlah sebagai pemicu semangat dalam berlatih, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai," katanya.
Sebelumnya (6/3), para prajurit Brigif-1 Marinir menggelar doa memohon keselamatan secara bersama (istighatsah) di gedung Edianto Balai Prajurit Brigif-1 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, menjelang keberangkatannya ke Pusat Latihan Tempur Purboyo, Malang, Jawa Timur.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar